karya ilmiah tentang trend remaja masa kini

TREND REMAJA MASA KINI
KARYA ILMIAH
Disusun untuk melengkapi tugas mata pelajaran bahasa Indonesia dan prasyarat mengikuti Ujian Nasional tahun 2017



  TREND REMAJA MASA KINI
KARYA ILMIAH
Disusun untuk melengkapi tugas mata pelajaran bahasa Indonesia dan prasyarat mengikuti Ujian Nasional tahun 2017







Oleh:
Nama          : Fara Alvi Zumruda
  Kelas          : 9 G
   Absen      : 16


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN PATI
SMP NEGERI 1 PATI
2016/2017







HALAMAN PENGESAHAN
Karya ilmiah yang berjudul “ Trend Remaja Masa Kini ” telah disetujui dan disahkan pada:
Hari:
Tanggal:

Mengetahui,                                                                         Pembimbing,
Kepala SMP Negeri 1 Pati                                              


Drs. Tori Wibiyantoro, M. Pd.                                          Dra. Lusi hidayati, M.Si
NIP 196703251991031006                                                              NIP 196501101992032009

















KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan rahmat-Nya, penulis dapat menyusun karya tulis ilmiah yang berjudul “Trend Remaja Masa Kini” dengan lancar. 
Adapun maksud penyusunan karya tulis ini untuk memenuhi tugas bahasa Indonesia dan prasyarat mengikuti Ujian Nasional tahun 2017.
Dalam penyusunan karya ilmiah ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1.    Drs. Tori Wibiantoro, M.pd selaku kepala sekolah SMP Negeri 1 Pati
2.    Dra. Lusi Hidayati, M.Si. selaku guru bahasa Indonesia
3.    Kedua orang tua yang telah mendukung dan selalu mendoakan
4.    Teman-teman kelas IX-G yang telah mendukung dalam penulis dalam pembuatan karya ilmiah ini
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih belum sempurna dengan keterbatasan yang penulis miliki. Kritik dan saran penulis harapkan demi kesempurnaan karya ilmiah ini.
                                                                                                           
Pati,  Februari 2017
                                                                                                                        Penulis
                                                                                                                         












DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...........................................................................................
HALAMAN PEGESAHAN..................................................................................
KATA PENGANTAR...........................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................
1.1  Latar Belakang...........................................................................
1.2  Rumusan Masalah.....................................................................
1.3  Tujuan ........................................................................................
BAB II LANDASAN TEORI................................................................................
BAB III METODE PENELITIAN...........................................................................
3.1   Jenis Penelitian..........................................................................
3.2   Populasi dan Sample Penelitian.................................................
3.3   Metode Dan Alat Pengumpulan Data...............................................
3.3.1     Sumber Primer....................................................................
3.3.2     Sumber Sekunder............................................................
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................
            4.1 Trend Yang Digemari Remaja..................................................
            4.2 Pengaruh Trend di Kalagan Remaja................................................
            4.3 Cara Menyikapi Trend Masa Kini.............................................
BAB V PENUTUP............................................................................................
            5.1 Kesimpulan................................................................................
            5.2 Saran..........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................







BAB I PENDAHULUAN
1.1.  Latar Belakang
                          Dalam era globalisasi yang serba mudah ini, segala informasi mudah sekali didapatkan, terlebih lagi banyaknya jejaring sosial yang telah beroperasi dan hal tersebut memudahkan dalam mengakses banyak hal. Tidak hanya orang dewasa. Bahkan anak-anak dan remaja juga banyak yang memiliki jejaring sosial atau media sosial.
                        Kabanyakan dari remaja menggunakan media sosial untuk mengikuti trend. Trendnya pun tidak hanya trend yang sedang berlangsung di Indonesia, melainkan luar negeri juga. Para remaja melakukannya dengan mengikuti akun milik orang-orang tertentu yang biasanya orang tersebut adalah seorang trend setter atau artis dan orang yang mereka idolakan.
                        Para remaja juga memiliki berbagai alasan untuk mengikuti trend. Mulai dari tidak ingin dibilang “ kudet ” atau kurang update, ingin jadi populer di sekolah atau dilingkungan rumah bahkan populer di sosial media, agar mendapat perhatian dan juga ada yang hanya sekedar mengikuti trend saja.
                        Agar bisa mengikuti trend yang sedang berlangsung, remaja biasanya mengumpulkan uang dngtan berbagai cara. Ada yang dengan cara menabung dengan menyisihkan uang jajan, berjualan suatu hal, bekerja paruh waktu dan ada juga yang meminta uang orang tua.
Untuk itu disusunlah laporan karya ilmiah berjudul “ Trend Remaja Masa Kini “  sebagai media sosialisasi tentang pengaruh, dampak, serta manfaat dari hal tersebut.
1.2. Rumusan Masalah
            1. Bagaimana pengaruh trend terhadap remaja Pati?
            2. Apa dampak yang paling menonjol terhadap remaja Pati?
            3. Bagaimana cara menyikapi trend remaja masa kini di Pati?
1.3. Tujuan
  Tujuan dibuatnya laporan ini meliputi beberapa hal, yaitu:
1.      Guna memenuhi tugas Bahasa Indonesia.
2.      Menambah wawasan mengenai trend remaja masa kini
3.      Sebagai media sosialisasi mengenai trend remaja masa kini terhadap remaja.
4.      Agar pembaca dapat mengetahui dampak, penyebab, serta manfaat dari trend  remaja masa kini

BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Remaja
Remaja berasal dari kata latin “adolensence” yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang luas lagi yang mencangkup kematangan mental, emosional sosial dan fisik  (Hurlock,1992). Remaja sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua. Seperti yang dikemukakan oleh Calon [dalam Monks,dkk1994] bahwa masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak.
2.2 Trend
Trend adalah Segala sesuatu yang sedang dibicarakan, Disukai atau bahkan digunakan oleh sebagian besar masyarakat pada saat tertentu.

Dari definisi trend diatas, Jika kita urai akan terlihat seperti dibawah ini:

1.              Trend adalah segala sesuatu, Dalam hal ini trend tidak hanya terbatas pada objek atau benda tertentu. Jadi trend akan bisa terjadi pada semua hal. Misal rambut akan terjdai trend rambut, Misal busana akan terjadi trend busana, Misal hp ( Handphone ) akan terjadi trend handphone ( HP ), Misal hiburan akan terjadi trend hiburan, Dan lain sebagainya.

2.            Trend adalah hal yang sedang dibicarakan, Disukai, Dan bahkan digunakan. Dalam hal ini, Segala sesuatu ( Objek atau benda ) akan sering dibicarakan, Disukai atau bahkan digunakan. Misal trend baju, Dalam hal ini akan mengarah pada baju yang banyak dikenakan oleh orang, Misal trend Handphone, Dalam hal ini menagrah pada produk HP yang banyak disukai dan bahkan dimiliki serta digunakan oleh masayarakat. Misal hiburan, Dalam hal ini akan mengarah pada suatu hiburan yang sedang disukai oleh orang banyak, Dan lain sebagainya.

3.           Trend adalah disukai oleh sebagian besar masyarakat, Dalam hal ini, Sesuatu ( Objek atau benda ) merupakan hal yang banyak dibicarakan, Disukai atau bahkan digunakan oleh masyarakat. Jadi sesuatu menjadi trend akan bisa terdeteksi manakala kita melihat sesuatu tersebut sering kita dengar, Kita melihat banyak disukai dan dikenakan oleh orang. Misal Handphone android, Dimana kita akan sering mendengar kata android saat dalam kehidupan sehari-hari, Atau bahkan kita melihat sebagian besar orang sedang membawa atau memiliki HP Android


BAB III METODO PENELITIAN

3.1          Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam karya ilmiah ini menggunakan jenis penelitian kualitatif, yaitu pemusatan perhatian pada fenomena yang sedang terjadi pada saat penelitian dilakukan, dan berusaha membuat deskriptif fenomena yang diselidiki dengan cara melukiskan fakta tersebut secara cermat (Haryati, 2009).

3.2              Populasi dan Sample Penelitian
Menurut Sugiono (2015.2148) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah kota Pati
Sample adalah bagian dari jumlah dan karekteristik yang dimiliki oleh populasi   (Sugiono2015:149)  ). Sampel dalam penelitian ini adalah siswa-siswi SMP Negeri 1 Pati.
3.4             Metode Penelitian dan Teknik/Alat Pengumpulan Data
3.4.1 Metode penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam karya ilmiah ini adalah metode
            3.4.2 Teknik/Alat Pengumpulan Data
Teknik atau alat pengumpulan data yang digunakan ada 2 yaitu sumber primer dan sekunder.
                        3.4.1 Sumber Primer           :
                        3.4.2 Sumber Sekunder     :




BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Macam-Macam Trend Yang di Gemari Remaja
Hampir semua Remaja gemar mengikuti trend. Berikut ini trend yang digemari remaja:
4.1.1  Trend Gaya Hidup
Gaya hidup merupakan gambaran bagi setiap orang yang mengenakannya dan menggambarkan seberapa besar nilai moral orang tersebut dalam masyarakat disekitarnya. Gaya hidup dapat diartikan juga sebagai suatu seni yang dibudayakan oleh setiap orang. Gaya hidup sangat berkaitan erat dengan perkembangan zaman dan teknologi. Semakin bertambahnya zaman dan semakin canggihnya teknologi, maka semakin berkembang luas pula penerapan gaya hidup oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari. Dalam arti lain, gaya hidup dapat memberikan pengaruh positif atau negatif bagi yang menjalankannya.
Dari berbagai fenomena yang hadir saat ini diantaranya adalah dengan semakin maraknya beberapa media social yang sangat digandrungi oleh remaja seperti Facebook, Twitter, Path, Instagram dll berikut dengan berbagai jenis gadget dan smartphone yang mereka gunakan untuk mengakses media sosial tersebut.
 Dari fenomena tersebut tentunya menimbulkan dampak positif dan juga negatif. Dampak positif yang bisa diambil contohnya anak menjadi lebih up to date akan suatu hal yang baru, berbagai informasi dapat mudah diterima tanpa harus susah payah mencari, komunikasi jadi lebih efisien dan efektif, seperti yang kita tahu dengan adanya media sosial kita bisa mengetahui berbagai aktifitas, lokasi, moment dan berbagai hal didalamnya yang mudah kita dapatkan. Media sosial biasanya digunakan para remaja agar terlihat eksis dan terlihat gaul, tentunya itu semua harus didukung dengan dukungan gadget atau perangkat komuniksi seperti smartphone yang mendukung dengan bebagai spesifkasi yang canggih tentunya.

Tidak hanya berdampak positif berikut contoh dari dampak negatifnya, beberapa diantaranya bahkan sampai menimbulkan efek kecanduan dan ketergantungan akan media sosial sehingga para remaja cenderung melupakan tugas dan kewajibannya sebagai generasi muda yaitu belajar. Akhirnya dampak negatif justru semakin terasa jika tidak seimbangnya pengunaan media social dan gadget tersebut, untuk  itu alangkah baiknya peran orang tua dalam kasus fenomena kali ini.

Tidak hanya dalam bentuk gadget dewasa ini, gaya hidup sering disalahgunakan oleh sebagian besar remaja dalam hal pergaulan. Apalagi para remaja yang berada dalam kota Metropolitan. Mereka cenderung bergaya hidup dengan mengikuti mode masa kini. Tentu saja, mode yang mereka tiru adalah mode dari orang barat. Jika mereka dapat memfilter dengan baik dan tepat, maka pengaruhnya juga akan positif. Namun sebaliknya, jika tidak pintar dalam memfilter mode dari orang barat tersebut, maka akan berdampak kerugian bagi mereka.
Salah satu contoh gaya hidup para remaja yang mengikuti mode orang barat dalam kehidupan sehari-hari adalah masalah " Berpakaian ". Masalah berpakaian para remaja masa kini selalu dikaitkan dengan perkembangan zaman dan teknologi. Karena, sebagian remaja Indonesia khususnya, dalam berpakaian selalu mengkuti mode yang berlaku. Bahkan yang lebih menyedihkan, di stasiun-stasiun tv banyak ditampilkan contoh gaya hidup dalam berpakaian para remaja yang mengikuti mode orang barat. Kita tahu bahwa mode yang dipakai oleh orang barat kebanyakan menyimpang dari moral. Sedangkan kita sadar bahwa Indonesia terkenal dengan kesopanannya dan budi luhurnya. Namun, sebagian remaja Indonesia kemudian meniru atau mengikuti mode orang barat tanpa memfilternya secara baik. Contoh berikutnya, gaya hidup sebagian remaja yang mengikuti budaya orang barat adalah mengkonsumsi minum - minuman keras, narkoba, dan barang haram sejenis lainnya.
 Orang barat beranggapan bahwa jika tidak mengkonsumsi barang-barang tersebut, maka ia akan dinilai sebagai masyarakat yang ketinggalan zaman atau tidak gaul. Ini adalah pengertian yang sangat salah. Di era modern ini, memang para remaja dituntut untuk berhati - hati dalam segala hal. Baik dalam pergaulan, maupun penerapan kehidupan. Padahal jika kita teliti, minum - minuman keras dan narkoba dapat merusak kesehatan dan mental orang yang mengkonsumsinya. Tetapi mereka tidak begitu paham dengan istilah itu. Untuk itu, di zaman yang serba modern ini orang tua yang mempunyai anak remaja harus memantau pergaulan, teman-teman, dan gaya hidup yang mereka terapkan. Dan untuk para remaja harus berhati -hati dalam menerima budaya dari luar dan harus bisa memfilter budaya dari luar secara baik dan tepat.

4.1.2  Trend Pergaulan

 Pergaulan berasal dari kata “GAUL”. Pergaulan itu sendiri maksudnya kehidupan sehari-hari  dalam persahabatan ataupun masyarakat. Namun tidak demikian dikalangan kebanyakan remaja saat ini. “Gaul” menurut dimensi remaja-remaja adalah ikut dalam trend, mode, dan hal-hal yang berhubungan dengan glamoran hidup. Harus masuk ke dalam geng-geng, sering bergabung, dan konkow-konkow diberbagai tempat seperti mall, tempat wisata,  game center, dan lain-lain. yang mana pada akhirnya, gaul dimensi remaja akan menimbulkan budaya konsumtif.
Solidaritas dan kesetiakawanan sering dijadikan landasan untuk terjun kedunia hura-hura. Dengan “setia kawan” itu pula kebanyakan remaja mulai merokok, minum-minuman keras, mengonsumsi narkoba, dan bahkan seks bebas. Kalau tidak ikut kegiatan-kegiatan geng ataupun teman nongkrong bisa dianggap tidak setia kawan, paradigma seperti inilah yang menggerayangi pikiran sebagian remaja masa kini. Sebenarnya dengan tindakan itu mereka telah merusak kemurnian makna dari solidaritas dan kesetiakawanan itu sendiri.

           Jika ditinjau lebih dalam “Gaul” tidak akan menimbulkan banyak dampak negatif jika standar nilai yang dipakai untuk mendefinisikan gaul itu, standar nilai yang sesuai dengan kebudayaan kita yang penuh dengan tata krama dan kesopanan. Hanya saja, mengubah sesuatu yang sudah mendarah daging di sebagian remaja saat ini tidaklah mudah. Semua itu memerlukan sinergi dari semua pihak, baik orang tua, keluarga, pemuka masyarakat, pemerintah, dan yang tak kalah pentingnya adalah peran kita sendiri sebagai remaja yang akan menjalani kehidupan dalam bingkai kata “gaul” itu sendiri.

4.1.2.1 Pembagian pergaulan pada remaja
Pergaulan remaja dibagi ke dalam dua aspek, yakni :
1.         Pergaulan Remaja yang Sehat
Pergaulan remaja yang sehat adalah pergaulan yang sesuai dengan etika pergaulan.
  Adapun beberapa cara mengembangkan pergaulan yang sehat diantaranya:
a.        Adanya kesadaran beragama bagi remaja
Bagi anak remaja sangat diperlukan adanya pemahaman, pendalaman, serta ketaatanterhadap ajaran-ajaran agama  agar tidak terjerumusdalam pergaulan yang tidak sehat.
b.         Memiliki rasa setia kawan
               Agar dapat terjalin hubungan sosial remaja yang baik, peranan rasa setia kawan sangat dibutuhkan. Sebab kesadaran inilah yang dapat membuat kehidupan remaja masyarakat menjadi tentram.
c.       Memilih teman
        Mengantisipasi agar kita tidak terpengaruh dengan sifat yang tidak baik/sehat. Walaupun begitu, tapi teman yang pegaulannya buruk tidak harus kita asingkan. Melainkan kita tetap berteman dengannya tapi harus menjaga jarak.
d.       Mengisi waktu dengan kegiatan yang positif
Misalnya menulis cerpen, menggambar, atau lainnya.
e.        Laki-laki dan perempuan memiliki batasan-batasan tertentu agar tidak terjadi  hal-hal yang tidak diinginkan, sebaiknya remaja harus menjaga jarak dengan lawan jenisnya.
f.          Menstabilkan emosi
Jika memiliki masalah, kita tidak boleh emosi. Harus menyelesaikan masalah dengan komunikasi, bukan amarah/emosi.
2.      Pergaulan Remaja yang tidak Sehat
             Pergaulan remaja zaman sekarang memang sangat memprihatinkan , tidak jarang berbagai berita mengenai kenakalan remaja bermunculan. Mulai dari genk motor tawuran, seks bebas, sampai pada penggunaan narkotika NAPZA. Ini menunjukkan bahwa pergaulan remaja saat ini sudah tidak sehat lagi. Cara pergaulan remaja yang seperti sekarang ini tentu saja sangat menimbulkan dampak negatif. Selain memperburuk situasi dan kondisi pergaulan remaja dan mempengaruhi cara hidup remaja lain, cara pergaulan remaja yang seperti sekarang juga dapat mempengaruhi kualitas hidup generasi anak cucu kita.

4.1.3 Trend Berbahasa
Masa remaja mempunyai ciri antara lain, petualangan, pengelompokan, kenakalan. Ciri ini tercermin pula dalam bahasa mereka. Keinginan untuk membuat kelompok ekslusif menyebabkan terciptanya bahasa rahasia yang hanya berlaku bagi kelompok mereka, atau kalau semua pemuda sudah tau, bahasa ini tetap rahasia bagi kelompok anak-anak dan orang tua.
Perkembangan bahasa remaja dilengkapi dan diperkaya oleh lingkungan masyarakat di mana mereka tinggal. Bersamaan dengan kehidupannya di dalam masyarakat luas, anak (remaja) mengikuti proses belajar di sekolah. Pengaruh pergaulan di dalam masyarakat terkadang sangat menonjol, sehingga bahasa anak (remaja) menjadi lebih diwarnai pola bahasa pergaulan yang berkembang di dalam kelompok teman sebaya.

Pengaruh lingkungan yang berbeda antara keluarga, masyarakat, dan sekolah dalam perkembangan bahasa akan menyebabkan perbedaan antara anak yang satu dengan yang lain. Hal ini ditunjukkan dengan pemilihan dan penggunaan kosa kata sesuai dengan tingkat sosial keluarganya. Keluarga dari masyarakat lapisan berpendidikan rendah atau buta huruf akan banyak menggunakan bahasa pasar, bahasa sembarangan, dengan istilah-istilah yang kasar. Masyarakat yang terdidik yang pada umumnya memiliki status sosial yang baik, akan menggunakan istilah-istilah yang lebih efektif, dan pada umunya anak-anak remajanya juga berbahasa secara lebih baik.


4.1.3.1 Faktor Perkembangan Bahasa
Berbahasa terkait erat dengan kondisi pergaulan. Oleh karena itu, perkembangannya dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pada perkembangan bahasa
terdapat 2 faktor yang mempengaruhinya yaitu faktor biologis dan faktor lingkungan.

1. Faktor Biologis
Ada beberapa komponen dalam membahas faktor biologis di perkembangan bahasa, di antaranya: Evolusi biologis, Ikatan biologis, Peranan otak, Bahasa binatang, dan Masa kritis belajar bahasa.
 a.  Evolusi Biologis
Para ahli percaya bahwa evolusi biologis membentuk manusia ke dalam makhluk linguistik. Berkenaan dengan evolusi biologis, otak, sistem syaraf dan sistem vokal berubah selama beratus-ratus ribu tahun. Diperkirakan manusia mendapat bahasa bervariasi selama beribu tahun yang lalu.  
b.  Ikatan Bilogis
Anak-anak dilahirkan di dunia dilengkapi dengan alat pemerolehan bahasa (language acquisition device=LAD) yaitu ikatan biologis yang memungkinkan anak mendeteksi bahasa tertentu. LAD adalah suatu kemampuan gramatikal yang dibawa sejak lahir yang mendasari semua bahasa manusia.   
2. Faktor Lingkungan
Seperti kita tahu bahwa dalam belajar bahasa kita tidak dapat melakukan dalam keadaan sepi tetapi kita membutuhkan interaksi dengan orang lain. Terdapat beberapa hal yang penting dalam perkembangan bahasa yaitu perubahan kultural dan konteks sosiokultural bahasa, dukungan terhadap bahasa dan pandangan behavioral.

·      a.  Perubahan Kultural dan Konteks Sosiokultural Bahasa
 b.   Dukungan Sosial untuk Perkembangan Bahasa
      Terdapat dukungan sosial dalam perkembangan bahasa anak yaitu:
1.             Motherese yaitu cara seorang ibu dalam berkomunikasi dengan bayi, serta dengan kata-kata dan kalimat yang sederhana. Motherese sulit dilakukan tanpa adanya bayi, tetapi motherese mempunyai peranan penting dalam mempermudah perkembangan bahasa anak sejak usia dini.
2.            Recasting yaitu membuat frase yang sama dari suatu kalimat dengan cara berbeda, mungkin dengan cara mengemukakannya dalam pertanyaan,
3.            Echoing yaitu mengulangi apa yang akan dikatakan kepada kita, terutama jika kata-kata tersebut belum benar.
4.            Expanding yaitu menyatakan kembali apa yang anak telah katakan kepada kita dengan linguistik yang lebih baik.




4.1.3.2  Variasi Bahasa Sebagai Hasil Pembelajaran Bahasa di Kalangan Remaja

Bahasa di kalangan remaja cenderung digunakan sebagai jati diri mereka sebagai remaja terkini. Seolah-olah menjadi suatu jati diri yang membanggakan ketika mampu memakai sebuah istilah baru di sebuah kelompok. Kecanduan pembelajaran bahasa tidak hanya sampai di situ, mereka bahkan menciptakan variasi-variasi bahasa yang akan membedakan mereka dari kelompok lainnya. Berikut beberapa variasi bahasa yang telah saya dapatkan :
1.          Penyisispan konsonan V + vokal
Sebelum tahun lima puluhan di kalangan remaja muncul kreasi menyisipkan konsonan v + vokal pada setiap kata yang diapakai. Vokal dibelakang v itu sesuai dengan vokal suku kata yang disisipi. Konsonan v + vokal itu ditempatkan di belakang setiap suku kata, baik dalam bahasa daerah maupun BI.
Contoh :
Mata = ma + ta -> (ma+va)+(ta+va)-> mavatava
2.         Penggantian suku akhir dengan –sye
Menjelang tahun enam puluhan muncul bentuk lain. Setiap kata diambil hanya suku pertamanya saja, suku yang lain dihilangkan, diganti dengan –sye.

Contoh :
Kunci -> kunsye
Tambah->tamsye
3.               Membalik fonem-fonem dalam kata (ragam walikan) bahasa rahasia yang unik dikalangan remaja, disekitar tahun 1960 muncul di Malang, tetapi akhirnya juga meluas. Kata-kata dibaca menurut urutan fonem dari belakang, dibaca terbalik (jawa=walikan).
Contoh :
Mata -> atam
4.    Variasi dari model (3) 
     Setelah model ketiga  di atas meluas pada orang-orang yang bukan pemuda lagi (telah menjadi dewasa), model pembalikan divariasikan.caranya:  kata yang sudah dibalik itu disisipi bunyi-bunyi tertentu, atau bunyi-bunyi tertentu dalam kata itu diubah. Misalnya ;
Tidak -> kadit -> kadodit
                 Sehat -> tahes -> tahohes
5.    Bahasa Prokem
     Salah satu tutur remaja yang juga khasm, dan muncul di Jakarta yang disebut bahasa prokem.  Meskipun bahasa prokem itu sekarang dikatakan menjadi milik remaja di Jakarta, pencipta aslinya sebenarnya adalah kaum pencoleng, pencopet, bandit dan sebangsanya. Di Jakarta mereka ini disebut kaum preman. Rumus pembentukan bahasa prokem itu “sebagian” memakai penyisipan –ok- ditengah kata yang sudah disusutkan, dan mirip dengan apa yang sudah kita kenal pada bahasa rahasianya kaum waria dan gay di Surabaya dan tutur remaja di Malang. Pada bahasa waria dan gay ada rumus pembentuk seperti :
(1) Setiap kata diambil 3 fonem, misalnya “banci” diambil ban-
(2) Vokal di tengah diubah menjadi /e/, menjadi ben­-;
(3) Bentuk terakhir itu lalu ditambah dengan –ong, menjadi bencong.
Kata prokem itu sendiri berasal dari preman dengan rumus berikut :
(1) Setiap kata diambil 3 fonem (gugus konsonan dianggap satu) pertama : preman menjadi prem-;
(2) Bentuk itu disisipi –ok-, di belakang fonem (atau gugus fonem) yang pertama, menjadi : pr-ok-em atau prokem.
Contoh lain :
Bapak ->bap->b-ok-ap­­->bokap
Variasi lain dengan menghilangkan vokal terakhir saja, kemudian disisipi –ok- dibelakang 3 fonem pertama. Misalnya:
Begitu-> begit->beg-ok-it->begokit
Penghilangan satu bunyi ini dalam pelajaran bahasa Indonesia disebut apokop. Model lain adalah metatesis pada tingkat suku kata. Contoh :
Besok -> sobek
Piring-> riping
Variasi lain dari yang terakhir ini sebagai berikut :
Habis -> ba’is
Ambil -> ba’il
Fenomena Penggunaan Bahasa di Kalangan Remaja
Ketika masuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) “koleksi” bahasa gaul mereka semakin berkembang karena pergaulan anak saat itu mulai meluas dan rasa ingin tahu serta rasa ingin populer di beberapa anak mulai merasuk. Ironisnya beberapa bahasa gaul tidak mengenal kesopanan. Mereka mulai menciptakan bahasa baku yang dipelesetkan, sehingga terkadang orang dewasa tidak memahami bahasa apa yang dikatakan oleh para remaja tersebut.
Ketika menginjak bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) ada banyak penciptaan atau pemodifikasian dan penggunaan bahasa ‘gaul’ dengan mencampurkan bentuk bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Karena masa-masa SMA, remaja mulai ingin menunjukkan diri dan tanpa menguasai bahasa ‘gaul’ mereka akan tersisihkan dari pergaulan.
Berikut beberapa kata / istilah gaul yang sering di dengar atau kita lihat, atau mungkin kita pakai.
Kata ‘mati’ menjadi kata ‘koit’
Kata ‘cantik’ menjadi kata ‘kece’
Kata ‘banget’ berubah menjadi ‘beud’
Kata ‘sister’ berubah menjadi ‘sista’ (saudara perempuan)
Kata ‘brother’ menjadi ‘brotha’ (saudara laki-laki)

Selain istilah-istilah itu, masih banyak istilah lainnya, seperti  Jayus, Garing, Unyu, Ember, Scara, woles, yoyoy, eteb, krik, capcus dan lain sebagainya. Selain istilah, para remaja juga gemar menciptakan dan membuat akronim dalam menggunakan bahasanya, beberapa akronim atau singkatan itu seperti :
Tapol ‘tahu polos’ (bukan tahanan politik)
AC ‘adegan cinta’
BP7 ‘bapak pergi pagi pulang petang pengahsilan pas-pasan
PKI ‘Perawan ketek item’
Botol ‘bodoh dan tolol’
Fanta ‘fanatik tapi agresif’
Intel ‘indomi telur’
Salemba ‘samping lembaga’
Brb ‘be right back’ lebih baik kembali
Pada umumnya adalah remaja yang ingin dianggap beken atau tenar di kalangan teman-temannya. Tetapi remaja adalah usia yang dibidik sebagai usia untuk gaya-gayaan dan tenar-tenaran. Mereka menganggap berbahasa gaul adalah keren bahkan ada diantara mereka yang over-creative karena menurut mereka akan sangat keren, padahal di mata remaja lain gaya bahasa mereka adalah alay. Seperti:
a)    Aq...engga...tauuuu...mauuu..nulizzz...appaaaaaa.......!?!???
b)    K4Mo3
c)    saYa SedAnG TiDAk AdA di RuMah
Orang tua dan guru merupakan komponen penting dalam perkembangan bahasa anak,karena peranannya sebagai model bahasa dan pengoreksi atas kesalahan anak. Jadi apabila orang tua dan guru dapat berperan aktif , maka anak akan mengalami perkembangan bahasa yang positif.

Banyak cara untuk membuat remaja menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, antara lain
1.    Membiasakan remaja untuk membaca buku-buku penulis Indonesia.
2.    Berbicara dengan bahasa yang baik kepada anak remaja.
3.    Memperkenalkannya dengan karya sastra sastrawan Indonesia.
4.    Mengajaknya sering-sering berlatih menulis dengan bahasa Indonesia yang  baik.
5.    Tidak mengucapkan bahasa yang kasar kepada anak remaja ketika usianya masih kecil.
4.1.4  Trend  Fashion
Fashion berasal dari kata bahasa inggris yang berarti mode, cara, gaya, model dan kebiasaan. Fashion adalah istilah umum untuk gaya populer atau praktek, khususnya di pakaian, alas kaki, aksesoris, make up, body piercing, atau furnitur. Fashion adalah setiap mode pakaian atau perhiasan yang populer selama waktu tertentu atau pada tempat tertentu.
Pengertian fashion secara umum adalah suatu sistem penanda dari perubahan budaya menurut suatu kelompok atau adat tertentu. Bisa juga sebagai strata pembagian kelas, status, pekerjaan dan kebutuhan untuk menyeragamkan suatu pakaian yang sedang merek.Fashion dapat bervariasi dalam suatu masyarakat menurut umur, kelas sosial, generasi, pekerjaan, dan geografi serta dari waktu ke waktu.
Fashion yang dipilih seseorang bisa menunjukkan bagaimana seseorang tersebut memilih gaya hidup yang dilakukan. Seseorang yang sangat fashionable, secara tidak langsung mengkonstruksi dirinya sebagai seseorang dengan gaya hidup modern dan selalu mengikuti tren yang ada.. Mode yang dikenakan oleh seseorang mampu mecerminkan siapa si pengguna tersebut.
1.    Trend Korean Style
Saat ini girl band dan boy band Korea telah mempengaruhi gaya berpakaian untuk para penggemarnya, terlebih mereka yang menyukai K-Pop adalah para remaja sehingga tak heran jika trend fashion remaja 2015 lebih ke arah Korean Style. Khususnya untuk remaja putri banyak sekali model pakaian ala Korea yang saat ini sedang booming seperti model – model baju chiffon atau sifon, cardigan, dan masih banyak lagi. 


2.      Trend pakaian polos
Baju polos mungkin kurang menarik jika kamu menggunakannya “mentah – mentah” tapi saat ini yang sering dipakai oleh kaum pria maupun wanita dengan menambahkan jaket jeans atau denim sehingga lebih maskulin. Untuk pemilihan kaos jangan sembarangan karena kaos yang bermerk akan lebih elastis dan nyaman saak digunakan. Trend  polos berasal dari  Amerika dan Eropa.    

3.     Trend motif garis
Fashion ini memang telah booming beberapa waktu lalu namun saat ini kembali menjadi trend berbusana. Motif garis – garis atau strype sekarang mempunyai banyak kombinasi dan model yang di sesuaikan dengan minat kalangan remaja. Jika badanmu agak pendek, kamu bisa memakai baju atau terusan dengan motif garis horisontal. Ini akan membuat badanmu terlihat lebih tinggi. Motif garis ini juga bis kamu padukan dengan highels ataupun sepatu sport.


4.1.5  Trend Rambut
Rambut merupakan mahkota bagi setiap wanita. Rambut memegang peranan yang sangat penting terhadap tingkat kecantikan seorang wanita. Wanita dengan rambut yang terawat cenderung akan terlihat jauh lebih cantik dibandingkan dengan wanita dengan rambut yang tidak terawat.
Demi mendapatkan tampilan rambut yang indah, wanita biasanya rela melakukan berbagai macam perawatan rambut. Seluruh tindakan tersebut dilakukan tidak lain dan tidak bukan hanya untuk meningkatkan penampilan rambut semata.

Dalam melakukan perawatan rambut, wanita biasanya mengikuti trend rambut yang sedang ramai digunakan oleh para artis sehingga para wanita saat ini berlomba – lomba untuk menerapkan tren rambut ombre yang saat ini banyak diaplikasikan oleh para artis.

Macam-macam model rambut antara lain:

1.      Segi
Gaya rambut ini sangat cocok untuk pemilik bentuk wajah yang oval karena akan memberikan kemudahan untuk tampil lebih percaya diri. Gaya rambut ini membentuk sepert segi tiga atau huruf V. Dengan look rambut yang panjang dengan di bentuk segi akan membuat tampilan anda tidak monoton baik untuk rambut ikal, keriting ataupun lurus.

2.      Bop 
Gaya rambut ini sangat cocok di gunakan untuk para wanita yang memiliki bentuk wajah yang bulat. Dengan bentuk yang bulat, akan membantu anda untuk terlihat lebih muda dan imut dengan gaya rambut anda apa lagi di tambah dengan rambut poni di depannya untuk rambut yang lurus.

3.      Pitak sebelah
Gaya rambut ini sangat cocok untuk anda para pria atau wanita yang memiliki gaya yang tomboi dan sedikit cuek untuk membuat tampilan semakin keren. Dengan ini, sangat cocok untuk di aplikasikan dengan bentuk wajah yang panjang. Selain itu, jika menambahn gaya baru bisa membentuk bagian rambut yang pitak ini dengan menggunakan gaya dan bentuk yang cantik.
4.      Ombre
Pengertian rambut ombre adalah rambut yang diberi perlakuan pewarnaan gradasi dua warna atau lebih. Hingga saat ini, ada banyak sekali contoh rambut ombre yang dapat Anda jadikan sebagai referensi pewarnaan rambut Anda. Beberapa contoh rambut ombre yang saat ini banyak diaplikasikan baik di kalangan artis maupun di kalangan orang biasa yaitu:
§  Model rambut ombre coklat
§  Model rambut ombre biru
§  Model rambut ombre pink
§  Model rambut ombre abu – abu
§  Model rambut ombre merah

4.2    Pengaruh Trend di Kalangan Remaja
1.    Tercabutnya akar budaya. Remaja kini merasa bangga dengan budaya asing yang tidak sesuai dengan norma-norma yang ada di masyarakat. Seperti: pacaran yang berlebihan, minum minuman keras, hedonis dan konsumtif.
2.    Dengan adanya internet, remaja menjadi pemalas. Membuang-buang waktu di depan komputer, laptop atau hp untuk chating, youtube, gaming, atau membuka sebuah aplikasi.
3.    Hilangnya identitas diri. Dengan mengikuti trend asing yang terus menerus, mereka merubah penampilan dan lebih muda menerima budaya bangsa lain dibanding melestarikan budaya sendiri.
4.    Hilangnya rasa bersyukur. Mengubah bentuk ciptaan tuhan, seperti melakukan operasi plastik agar terlihat cantik atau tampan agar terlihat update. Contoh: memancungkan hidung, suntik putih, dan botox.
4.3    Cara Menyikapi Trend Masa Kini
1.    Sebagai remaja yang terkenan dampak globalisasi, kita harus bisa membedakan mana yang baik dan yang buruk.
2.    Tidak mudah terpengaruh
3.    Membatasi diri
4.    Menguatkan iman


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
            Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa    :
a.    Remaja harus dapat memilih dan membandingkan mana yang baik atau buruk apabila mengikuti trend yang sedang berlangsung
b.    Jadi, yang paling utama serta merupakan suatu kewajiban ialah keimanan dan ketaqwaan setiap remaja harus kuat agar kita tidak tersandung dampak negatif dari perkembangan trend. Supaya kita menjadi remaja yang berpendidikan karakter yang positif sebagai generasi penerus bangsa Indonesia untuk mengubah negeri ini menjadi lebih baik serta memajukan bangsa. Dari tujuan tersebut, ada hal yang juga penting yaitu mengenai persatuan kesatuan, setiap remaja pasti berbeda- beda seperti suku, ras, agama, dan sebagainya. Remaja wajib untuk menyatukan perbedaan tersebut, agar kita tidak mudah dijajah oleh bangsa lain.
c.    Sebagai remaja yang beriman, harus mensyukuri segala pemberian tuhan dan melaksanakan perintahnya.
5.2 Saran
Dengan adanya perkembangan trend, maka remaja harus bisa memanfaatkan dengan baik. Pada saat mengikuti trend, perlu pengawasan dari orang tua agar remaja tidak terjerumus oleh trend-trend negatif dan agar tidak melenceng dari norma yang berlaku di masyarakat.











DAFTAR PUSTAKA
Subandy,ldi. 1997.Ecstasy Gaya Hidup.Bandung : Penerbit Mizan
Sarwono,S.W. 1989.Psikologi Remaja.Jakarta : Raja Grafindo Persada
Susanto,A.B. 2001.Potret-potret Gaya Hidup Modern. Penerbit Buku Kompas

Sumber internet      :
·         http://www.gayaremaja.com/


Komentar

  1. guitar guitar repair, guitar repair, and guitar repair - TITANY
    Custom, Custom, Custom, titanium carabiners or ti89 titanium calculators Reliable Guitar everquest titanium Parts & Services. titanium ring View titanium lug nuts our website now!

    BalasHapus

Posting Komentar